Minggu, 04 Januari 2015

[ SoftSkill ] Jaringan LTE / 4G


3GPP Long Term Evolution atau yang biasa disingkat LTE adalah sebuah standar komunikasi akses data nirkabel tingkat tinggi yang berbasis pada jaringan GSM/EDGE dan UMTS/HSPA. Jaringan antarmuka-nya tidak cocok dengan jaringan 2G dan 3G, sehingga harus dioperasikan melalui spektrum nirkabel yang terpisah. Teknologi ini mampu download sampai dengan tingkat 300mbps dan upload 75mbps. Layanan LTE pertama kali diadopsi oleh operator seluler TeliaSonera di Stockholmdan Oslo pada tanggal 14 desember 2009.
3GPP Long Term Evolution (LTE) dan dipasarkan dengan nama 4G LTE adalah sebuah standard komunikasi nirkabel berbasis jaringan GSM/EDGE dan UMTS/HSDPA untuk aksess data kecepatan tinggi menggunakan telepon seluler mau pun perangkat mobile lainnya. LTE disebut-sebut sebagai jaringan nirkabel tercepat saat ini, sebagai penerus jaringan 3G. LTE bahkan diklaim sebagai jaringan nirkabel yang paling cepat pertumbuhannya.
LTE adalah teknologi yang didaulat akan menggantikan UMTS/HSDPA. LTE diperkirakan akan menjadi standarisasi telepon selular secara global yang pertama.
Walaupun dipasarkan sebagai teknologi 4G, LTE yang dipasarkan sekarang belum dapat disebut sebagai teknologi 4G sepenuhnya. LTE yang di tetapkan 3GPP pada release 8 dan 9 belum memenuhi standarisasi organisasi ITU-R. Teknologi LTE Advanced yang dipastikan akan memenuhi persyaratan untuk disebut sebagai teknologi 4G. Di Indonesia, operator pertama yang menggunakan teknologi 4G ini adalah Bolt yang diluncurkan oleh PT. Internux pada tanggal 14 November 2013.
Kecepatan LTE
Kecepatan maksimum LTE bisa mencapai 299.6Mbps untuk mengunduh dan 75.4Mbps untuk mengunggah. Namun, operator seluler yang telah menyediakan jaringan ini, masih membatasi kapasitas dan kecepatan untuk pelanggannya. Pemerintahan di suatu negara juga punya cara yang berbeda mengatur pengalokasian rentang pita frekuensi.

Mengapa frekuensi LTE berbeda di setiap negara?
Pada dasarnya LTE bisa berjalan di seluruh frekuensi. Namun, penyelenggaraan jaringan LTE di setiap negara, bisa jadi berada di spektrum frekuensi yang berbeda. Hal ini disebabkan oleh ketersediaan spektrum frekuensi yang diatur oleh pemerintah dan operator seluler yang mendapatkan lisensi LTE.

Selain itu, beberapa frekuensi juga telah digunakan untuk layanan lain. Di Indonesia misalnya, frekuensi 700MHz digunakan untuk siaran TV analog, dan frekuensi 2.600MHz, dipakai untuk layanan televisi satelit berlangganan.

Ini menjadi salah satu alasan, mengapa frekuensi LTE di setiap negara bisa jadi tidak sama. Sehingga, negara dan operator seluler memilih untuk menyelenggarakan LTE di frekuensi yang tersedia.

Frekuensi yang umum digunakan untuk LTE
Di Asia, frekuensi 1.800 MHz dan 2.600 MHz menjadi frekuensi yang umum digunakan untuk penyelenggaraan LTE. Frekuensi ini digunakan oleh Singapura, Hong Kong, Korea Selatan dan beberapa negara Eropa.

Di Jepang dan Amerika Serikat, LTE berjalan di frekuensi 700MHz atau 2.100MHz.

Sekedar catatan, beberapa negara juga menggunakan frekuensi 800MHz dan 850MHz untuk LTE.

Smartphone LTE belum bisa digunakan secara global
Sering dijumpai sebuah smartphone atau tablet LTE tidak dapat mengaktifkan jaringan LTE-nya di suatu negara.

Tablet iPad generasi 3 misalnya, tidak dapat menjalankan LTE di Australia. Hal ini disebabkan cip antena radio di iPad generasi 3 tidak mendukung jaringan LTE di frekuensi tertentu.

Tak hanya iPad, Apple juga membuat iPhone 5 model GSM dalam dua versi dukungan frekuensi LTE.

Pertama, iPhone 5 (GSM) Model A1429 yang mendukung jaringan LTE di frekuensi 2.100MHz, 1800Hmz, dan 850MHz. Namun, ia tak mendukung LTE di frekuensi 700MHz.

Kedua, iPhone 5 (GSM) Model A1428 mendukung jaringan LTE di frekuensi 700MHz. Nampaknya, Apple akan mengirimkan iPhone 5 model ini untuk Amerika Serikat dan Kanada saja.

Namun, seiring banyaknya operator seluler yang menyediakan jaringan LTE, tak menutup kemungkinan para produsen smartphone dan tablet akan membekali cip radio universal untuk produknya agar mendukung jaringan LTE di seluruh frekuensi.

Biaya masih mahal
Harga berlangganan layanan LTE saat ini memang relatif lebih mahal. Wajar saja, LTE memberi kecepatan akses data yang lebih cepat ketimbang 3G.

Tak sedikit pelanggan LTE di negara maju, yang sangat memperhatikan penggunaan kapasitas data yang telah mereka gunakan agar tagihan kartu seluler mereka tidak membengkak.

Sumber :
Wikipedia
Kompas

[SoftSkill] Sejarah Bahasa Indonesia



Bahasa indonesia pada dasarnya berasal dari bahasa melayu, pada zaman dahulu lebih tepatnya pada zaman kerajaan sriwijaya bahasa melayu banyak digunakan sebagai bahasa penghubung antar suku di plosok nusantara. Selain itu bahasa melayu juga di gunakan sebagai bahasa perdagangan antara pedagang dalam nusantara maupun dari luar nusantara.

        Bahasa melayu menyebar ke pelosok nusantara bersamaan dengan penyebaran agama islam, serta makin kokoh keberadaan nya karena bahasa melayu mudah diterima oleh masyarakat nusantara karena bahasa melayu digunakan sebagai penghubung antar suku, antar pulau, antar pedagang, dan antar kerajaan. 


      Bahas melayu mulai dipakai dikawasan Asia Tenggara sejak Abad ke-7. bukti-bukti yang menyatakan itu adalah dengan ditemukannya prasasti di kedukan bukit karangka tahun 683 M (palembang), talang tuwo berangka tahun 684 M (palembang), kota kapur berangka tahun 686 M (bukit barat), Karang Birahi berangka tahun 688 M (Jambi) prasasti-prasasti itu bertuliskan huruf pranagari berbahasa melayu kuno.

         Perkembangan bahasa Melayu di wilayah Nusantara mempengaruhi dan mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan rasa persatuan bangsa Indonesia, oleh karena itu para pemuda indonesia yang tergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa indonesia menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa indonesia. (Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928). 


        Dan baru setelah kemerdekaan Indonesia tepatnya  pada tanggal 18 Agustus Bahasa Indonesia diakui secara Yuridis. Secara Sosiologis kita bisa mengatakan bahwa Bahasa Indonesia resmi di akui pada Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928. Hal ini juga sesuai dengan butir ketiga ikrar sumpah pemuda yaitu “Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.”  Namun secara Yuridis Bahasa Indonesia diakui pada tanggal 18 Agustus 1945 atau setelah Kemerdekaan Indonesia.
Ada empat faktor yang menyebabkan bahasa Melayu diangkat menjadi bahasa Indonesia yaitu :
  1. Bahasa melayu sudah merupakan lingua franca di Indonesia, bahasa perhubungan dan bahasa perdangangan.
  2. Sistem bahasa Melayu sederhana, mudah dielajari karena dalam bahasa melayu tidak dikenal tingkatan bahasa (bahasa kasar dan bahasa halus).
  3. Suku jawa, suku sunda dan suku suku yang lainnya dengan sukarela menerima bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional
  4. Bahasa melayu mempunyai kesanggupan untuk dipakai sebagai bahasa kebudayaan dalam arti yang luas.

         Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945, telah mengukuhkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia secara konstitusional sebagai bahasa negara. Kini bahasa Indonesia dipakai oleh berbagai lapisan masyarakat Indonesia, baik di tingkat pusat maupun daerah.
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa;
  • Sumber dari bahasa indonesia adalah bahasa melayu
  • Bahasa Indonesia secara sosiologis resmi digunakan sebagai bahasa persatuan pada tanggal 28 Oktober 1928. Namun secara Yuridis Bahasa Indonesia di akui setelah kemerdekaan Indonesia yaitu pada tanggal 18 Agustus 1945.
  • Bahasa Melayu di angkat menjadi bahasa indonesia karena bahasa melayu telah digunakan sebagai bahasa pergaulan (lingua franca) di nusantara dan bahasa melayu sangat sederhana dan mudah dipelajari serta tidak memiliki tingkatan bahasa.
Sumber :

[ SoftSkill ] Awan Cumulonimbus

Awan ini adalah awan yang ditakuti oleh penerbang. Karena paling sering membuat bencana. awan ini merupakan satu-satunya awan yang dapat menghasilkan muatan listrik Tornado alias puting beliung.



Awan Kumulonimbus (Cb) adalah sebuah awan vertikal menjulang (keluarga D2) yang sangat tinggi, padat, dan terlibat dalam badai petir dan cuaca dingin lainnya. Kumulonimbus berasal dari bahasa Latin, "cumulus" berarti terakumulasi dan "nimbus" berarti hujan. Awan ini terbentuk sebagai hasil dari ketidakstabilan atmosfer. Awan-awan ini dapat terbentuk sendiri, secara berkelompok, atau di sepanjang front dingin di garis squall. Awan ini menciptakan petir melalui jantung awan. Awan kumulonimbus terbentuk dari awan kumulus (terutama dari kumulus kongestus) dan dapat terbentuk lagi menjadi supersel, sebuah badai petir besar dengan keunikan tersendiri.

Awan ini merupakan salah satu awan pembawa hujan. Para Ahli cuaca telah mempelajari pembentukan jenis awan ini dan bagaimana ia menghasilkan hujan, es, serta petir. Berikut ini adalah urutan-urutannya: Seperti Dikutip Oleh .al-habib.info 
  1. Proses Awan Yang Dibawah Oleh Angin: Awan cumulonimbus terbentuk ketika angin membawa beberapa awan kecil (awan cumulus) ke daerah tempat berkumpulnya awan-awan ini. 
  2. Proses Penyatuan Awan-Awan Kecil: Proses ini ketikan Awan-Awan kecil Yang dibawah Oleh Angin Bersatu Dan menjadi awan yang lebih besar.. 
  3. Proses Penumpukan Awan: Ketika awan-awan kecil ini bersatu, dorongan ke atas pada bagian dalam awan yang semakin besar ini meningkat. Dorongan ke atas pada bagian tengah awan lebih kuat dibandingkan dengan pada bagian pinggir. Alhasil tubuh awan ini tumbuh semakin besar secara vertikal, sehingga seolah-olah awan ini ditumpuk-tumpuk. Pertumbuhan ke atas ini menjadikan tubuh awan mencapai daerah yang lebih dingin pada lapisan atmosfer atas. Di sanalah tetesan-tetesan air dan butiran es terbentuk dan mulai tumbuh semakin besar. Ketika butiran air dan es ini telah lebih besar dan berat dibandingkan dengan dorongan ke atas yang menyangga mereka, jatuhlah air dan es ini sebagai gerimis, hujan ataupun hujan es.
Secara Umum Awan Cumulonimbus terdiri dari tetes-tetes air pada bagian bawah awan dan tetes-tetes salju atau kristal-kristal es pada bagian atas awan. Terdapat updraft dan downdraft sehingga memungkinkan terjadi sirkulasi. Gesekan partikel awan di dalamnya dapat menimbulkan muatan listrik. Sehingga awan cumulonimbus dapat mengakibatkan timbulnya kilat (lightining) dan guntur (thundestorm), hujan lebat, angin kencang, bahkan bisa menimbulkan hujan es.

Jumat, 14 November 2014

[ SoftSkill ] Penulisan Karya Ilmiah serta Istilah - Istilahnya


KARYA ILMIAH


Karya ilmiah (bahasa Inggrisscientific paper) adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Ada berbagai jenis karya ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau simposium, dan artikel jurnal yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya.
Di perguruan tinggi, khususnya jenjang S1, mahasiswa dilatih untuk menghasilkan karya ilmiah seperti makalahlaporan praktikum, dan skripsi (tugas akhir). Skripsi umumnya merupakan laporan penelitian berskala kecil, tetapi dilakukan cukup mendalam. Sementara itu, makalah yang ditugaskan kepada mahasiswa lebih merupakan simpulan dan pemikiran ilmiah mahasiswa berdasarkan penelaahan terhadap karya-karya ilmiah yang ditulis oleh para pakar dalam bidang persoalan yang dipelajari. Penyusunan laporan praktikum ditugaskan kepada mahasiswa sebagai wahana untuk mengembangkan kemampuan menyusun laporan penelitian.

PENGERTIAN ISTILAH-ISTILAH KARYA ILMIAH

Pengetian Istilah – Istilah dalam Kegiatan Ilmiah

Terdapat beberapa istilah dalam kegiatan ilmiah yang penting kita ketahui sebagai calon guru yang baik. Istilah – Istilah tersebut yaitu Metode ilmiah, Karya ilmah, penelitian ilmiah, eksperimen, pengamatan, hipotesis, penalaran, variabe, definisi operasional variabel, pengamatan kuantitatif, Pengamatan kualitatif Dan peta konsep.
A.   Metode Ilmiah
            Metode ilmiah atau proses ilmiah (bahasa Inggrisscientific method) merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Contohnya :
             Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alamPrediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.
B.   Karya Ilmiah
            Karya ilmiah merupakan Suatu karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya/ keilmiahannya.
.           Maka sudah selayaknyalah, jika tulisan ilmiah sering mengangkat tema seputar hal-hal yang baru (aktual) dan belum pernah ditulis orang lain.Jika pun, tulisan tersebut sudah pernah ditulis dengan tema yang sama, tujuannya adalah sebagai upaya pengembangan dari tema terdahulu. Contohnya :
            Seorang guru membuat suatu penemuan dimana didasarkan atas metode ilmiah dan di karyakan dalam suatu tulisan yang sistematis serta dapat di pertanggung jawabkan. Karyanya itulah yang dinamakan karya ilmiah.


C.   Penelitian Ilmiah
            Penelitian ilmiah adalah rangkaian pengamatan yang sambung menyambung, berakumulasi dan melahirkan teori-teori yang mampu menjelaskan dan meramalkan fenomena-fenomena. Penelitian ilmiah sering diasosiasikan dengan metode ilmiah sebagai tata cara sistimatis yang digunakan untuk melakukan penelitian. Contohnya :
            Untuk mengatasi masalah yang timbul berupa isu ketidaksukaan siswa terhadap pelajaran fisika. Maka diperlukan fakta dan pembuktian dengan penelitian ilmiah. Sehingga di ketahui posentase siswa yang tidak  menyukai pelajaran fisika dan penyebabnya dengan menyertakan segala variabelnya sesuai metode ilmiah. 
D.   Eksperimen
            Percobaan atau disebut juga eksperimen (dari Bahasa Latinex-periri yang berarti menguji coba) adalah suatu set tindakan dan pengamatan, yang bertujuan untuk melakukan pengujian terhadap suatu hipotesis atau mengenali hubungan sebab akibat antara gejala. Dimana untuk mengetahui apakah sebab (variabel bebas) tersebut memengaruhi akibat (variabel terikat)..  Contohnya :
            Thomas alfa edison pada masanya, sebelum menemukan penemuan besar yaitu lampu. Dia memiliki suatu hipothesis dan melakukan beribu kali eksperimen pada beberapa jenis logam untuk menguji hipotesisnya.
E.   Pengamatan
Pengamatan atau observasi adalah pengamatan terhadap suatu objek menggunakan seluruh atau sebagian panca indra untuk  mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan untuk melanjutkan suatu penelitian. Cara observasi yang paling efektif adalah melengkapinya dengan pedoman observasi/pedoman pengamatan yang berbentuk tabel pengamatan. Contoh pengamatan :
Dalam Praktikum dalam mencari besar gaya gravitasi kita melakukan pengamatan terhadap suatu benda yang di jatuhkan. Dimana dalam pengamatan ini waktu sebagai variabel responnya dan melibatkan kepekaan indra penglihatan dari pengamatnya.
F.    Hipothesis
            Hipotesis atau hipotesa adalah jawaban atau duga.an sementara terhadap masalah yang masih harus dibuktikan kebenarannya. Hipotesis ilmiah mencoba mengutarakan jawaban sementara terhadap masalah yang akan diteliti. Hipotesis menjadi teruji apabila semua gejala yang timbul tidak bertentangan dengan hipotesis tersebut. Dalam upaya pembuktian hipotesis, peneliti dapat saja dengan sengaja menimbulkan atau menciptakan suatu gejala. Kesengajaan ini disebut percobaan atau eksperimen. Hipotesis yang telah teruji kebenarannya disebut teori. Contoh:
            Apabila terlihat awan hitam dan langit menjadi pekat, maka seseorang dapat saja menyimpulkan (menduga-duga) berdasarkan pengalamannya bahwa (karena langit mendung, maka...) sebentar lagi hujan akan turun. Apabila ternyata beberapa saat kemudia hujan benar turun, maka dugaan terbukti benar. Secara ilmiah, dugaan ini disebut hipotesis. Namun apabila ternyata tidak turun hujan, maka hipotesisnya dinyatakan keliru.
G.   Penalaran
            Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk pemikiran – pemikiran yang saling berkaitan sehingga mengantarkan pada suatu kesimpulan.Contohnya: 
Premis            :          - Air laut lampu menyala terang
                                    -Air sungai lampu menyala terang
                                    -Air sumur lampu menyala terang
                                    - Air gula lampu tidak menyala
Kesimpulan :  Air laut, air sungai, dan air sumur bersifat konduktor sedangkan air gula bersifat isolator.
H.   Variabel
           Identifikasi variabel merupakan bagian dari langkah penelitian yang dilakukan peneliti dengan cara menentukan variabel-variabel yang ada dalam penelitiannya. Contohnya :
 variabel manipulasi (variabel bebas/ variabel independen), variabel respon (variabel dependen/variabel terikat), dan variabel kontrol. 
a)    Variabel Manipulasi
                  Apabila suatu variabel secara sengaja dimanipulasi dalam suatu situasi maka variabel itu disebut variabel manipulasi. Variabel manipulasi merupakan faktor yang menjadi sebab atau terjadinya perubahan variabel lain (yaitu variabel respon). Variabel manipulasi disebut juga variabel bebas karena variabel ini secara bebas dapat mempengaruhi variabel lain.
b)    Variabel Kontrol 
                 Variabel yang dapat mempengaruhi hasil ekseprimen, tetapi dijaga agar tidak memberikan pengaruh disebut variabel kontrol. Eksperimen yang dilakukan dengan pengontrolan variabel seperti itu baru dapat disebut prosedur eksperimen yang benar. Dengan demikian kita dapat mendefinisikan variabel kontrol adalah variabel yang dijaga agar tidak mempengaruhi hasil eksperimen.

c)    Variabel Respon
                 Variabel yang berubah sebagai hasil atau akibat dari perubahan variable bebas atau pemanipulasian disebut variabel respon. Perubahan pada faktor ini karena dipengaruhi oleh variabel manipulasi. Karena perubahan itu sebagai tanggapan dari faktor lain (variabel manipulasi) maka disebut variabel respon (variabel terikat).
Contoh dari ketiga variabel tersebut adalah :
            Dalam praktikum “Bagaimanakah pengaruh besar hambatan yang diberikan dalam rangkaian tersebut, terhadap besar arus listrik yang ditimbulkan?”. Maka variabelnya yaitu :
·        Variabek manipulasi : dalam percobaan ini yang menjadi variabel manipulasi adalah R ( hambatan “ohm”)
·        Variabe kontrol                        :  Dalam percobaan ini yang menjadi variabel kontrol adalah V (Tegangan “Volt”).
·        Variabel respon           :  Dalam percobaan ini yang menjadi variabel kontrol adalah I ( Arus listrik “Ampere”).

I. Definisi operasional variabel
            Definisi operasional variabel adalah pengertian variabel (yang diungkap dalam definisi konsep) tersebut, secara operasional, secara praktik, secara riil, secara nyata dalam lingkup obyek penelitian/obyek yang ditelitiOperasionalisasi (variable) adalah proses mendefinisikan variable dengan tegas, sehingga menjadi faktor-faktor yang dapat diukur. Contohnya :
            Menurut Fandy Tjiptono (1997), kepuasan pelanggan mencakup perbedaan antara harapan dan kinerja atau hasil yang dirasakan. (INI DEFINISI KONSEP).
Apa yang dikemukakan oleh Fandy tersebut adalah pengertian secara umum. Padahal Anda kan sedang mengadakan penelitian tentang kepuasan/ketidakpuasan pelanggan terhadap Kinerja Maju Unggul Airlines? Jadi, bagaimana?
Definisi konsep saja belum cukup bagi pembaca/penikmat tulisan ilmiah anda.Anda harus mendefinisikan variabel, secara lebih operasional (dapat dipahami /  jelas / tegas).Inilah yang dinamakan Definisi Operasional.
Apakah sebenarnya yang anda maksud dengan “kepuasan pelanggan” DALAM penelitian yang sedang anda lakukan ini? 
Apa sesungguhnya yang Anda maksud dengan “kinerja” DALAM penelitian Anda ?
(yang ANDA maksud, BUKAN yang dimaksudkan oleh para teoritikus/pakar)
Nah, jawaban Anda atas pertanyaan-pertanyaan itulah yang dimaksud dengan definisi operasional variabel penelitian anda. Anda harus mendefinisikan (secara lebih operasional/tegas) variabel kepuasan dan Anda juga harus mendefinisikan (secara lebih operasional/tegas) variabel kinerja.


J.    Pengamata Kuantitatif
     Pengamatan kuantitatif adalah pengamatan yang dilakukan dengan menggunakan alat ukur yang mengacu pada satuan pengukuran baku. Contohnya :
Pengukuran panjang plat tembaga menggunakan mistar sebelum dipanaskan adalah 7 Cm dan setelah dipanaskan panjangnya menjadi 7,6 Cm.

K.    Pengamatan Kualitatif
            Pengamatan kualitatif, adalah pengamatan yang dilakukan hanya dengan alat indra tanpa mengacu pada satuan pengukuran tertentu. Contohnya :
            Setelah dilakukan pengamatan pada plat tembaga menunjukkan hasil adanya perubahan panjang sebelum dipanaskan dan setelah dipanaskan .
L.    Peta Konsep
            Peta konsep adalah merupakan diagram yang menunjukan hubungan antara konsep-konsep yang mewakili pembelajaran. Peta konsep juga diartikan tampilan dari sebuah gambar atau bagan tentang konsep-konsep materi yang tersusun sesuai dengan tabiat ilmu pengetahuan itu sendiri tanpa mengindahkan urutan atau skuensi topik bahasan yang diinginkan.

SUMBER : 

Sabtu, 01 November 2014

[SoftSkill] Mengenai CV ( Comanditaire Venootschap )




Perseketuan Komanditer ( Comanditaire Venootschap atau CV ) adalah suatu persekutuan yang didirikan oleh seorang atau beberapa orang yang mempercayakan uang atau barang kepada seorang atau beberapa orang yang menjalankan perusahaan dan bertindak sebagai pemimpin.
Dari pengertian di atas, sekutu dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
  • Sekutu aktif atau sekutu Komplementer, adalah sekutu yang menjalankan perusahaan dan berhak melakukan perjanjian dengan pihak ketiga. Artinya, semua kebijakan perusahaan dijalankan oleh sekutu aktif. Sekutu aktif sering juga disebut sebagai persero kuasa atau persero pengurus.
  • Sekutu Pasif atau sekutu Komanditer, adalah sekutu yang hanya menyertakan modal dalam persekutuan. Jika perusahaan menderita rugi, mereka hanya bertanggung jawab sebatas modal yang disertakan dan begitu juga apabila untung, uang mereka memperoleh terbatas tergantung modal yang mereka berikan. Status Sekutu Komanditer dapat disamakan dengan seorang yang menitipkan modal pada suatu perusahaan, yang hanya menantikan hasil keuntungan dari inbreng yang dimasukan itu, dan tidak ikut campur dalam kepengurusan, pengusahaan, maupun kegiatan usaha perusahaan. Sekutu ini sering juga disebut sebagai persero diam.
Persekutuan komanditer biasanya didirikan dengan akta dan harus didaftarkan. Namun persekutuan ini bukan merupakan badan hukum (sama dengan firma), sehingga tidak memiliki kekayaan sendiri.

Jenis-Jenis CV
Berdasarkan perkembangannya, bentuk perseroan komanditer adalah sebagai berikut:
  • Persekutuan komanditer murni
Bentuk ini merupakan persekutuan komanditer yang pertama. Dalam persekutuan ini hanya terdapat satu sekutu komplementer, sedangkan yang lainnya adalah sekutu komanditer.
  • Persekutuan komanditer campuran
Bentuk ini umumnya berasal dari bentuk firma bila firma membutuhkan tambahan modal. Sekutu firma menjadi sekutu komplementer sedangkan sekutu lain atau sekutu tambahan menjadi sekutu komanditer.
  • Persekutuan komanditer bersaham
Persekutuan komanditer bentuk ini mengeluarkan saham yang tidak dapat diperjualbelikan dan sekutu komplementer maupun sekutu komanditer mengambil satu saham atau lebih. Tujuan dikeluarkannya saham ini adalah untuk menghindari terjadinya modal beku karena dalam persekutuan komanditer tidak mudah untuk menarik kembali modal yang telah disetorkan.

Prosedur Mendirikan CV
CV dapat didirikan dengan syarat pendirian oleh 2 orang, menggunakan Akta Notaris yang berbahasa Indonesia. Walaupun pendirian CV mengharuskan adanya Akta Notaris, namun dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang dinyatakan bahwa pendirian CV tidak mutlak harus dengan Akta Notaris. Pada saat para pihak sudah sepakat untuk mendirikan CV, maka dapat datang ke kantor Notaris dengan membawa KTP, Untuk pendirian CV, tidak diperlukan adanya pengecekan nama CV terlebih dahulu. Oleh karena itu prosesnya akan lebih cepat dan mudah.
Beberapa syarat yang harus dipersiapkan sebelum datang ke Notaris adalah:
  1. Nama CV.
  2. Tempat kedudukan CV.
  3. Orang yang akan bertindak selaku Persero aktif, dan orang yang akan bertindak selaku Persero Pasif.
  4. Maksud dan tujuan yang spesifik CV
Untuk memperkokoh posisi CV tersebut, sebaiknya CV tersebut didaftarkan pada Pengadilan Negeri setempat dengan membawa kelengkapan berupa Surat Keterangan Domisili Perusahaan (SKDP) dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) atas nama CV yang bersangkutan. Apabila menginginkan ijin yang lebih lengkap dan akan digunakan untuk keperluan tender, biasanya dilengkapi dengan surat-surat lainnya.
Dokumen yang dibutuhkan untuk mengurus pembuatan CV.
  • Foto Copy KTP para pendiri, minimal 2 orang.
  • Foto Copy KK penanggung jawab / Direktur.
  • Pas photo penanggung jawab ukuran 3x4 = 2 lembar berwarna.
  • Copy PBB tahun terakhir sesuai domisili perusahaan.
  • Copy Surat Kontrak / Sewa Kantor atau bukti kepemilikan tempat usaha.
  • Surat Keterangan Domisili dari pengelola Gedung jika berdomisili di Gedung Perkantoran.
  • Surat Keterangan RT / RW ( Jika dibutuhkan, untuk perusahaan yang berdomisili dilingkungan perumahan) Khususnya di Luar Jakarta.
  • Kantor berada diwilayah Perkantoran / Plaza, atau Ruko, atau tidak berada di wilayah pemukiman.
  • Foto kantor tampak depan, tampak dalam ( Ruangan berisi meja, kursi, komputer berikut 1-2 orang pegawainya ). Biasanya ini dilakukan untuk mempermudah pada waktu survey lokasi untuk PKP atau SIUP.
  • Siap Survey.
KELEBIHAN CV


  • Mudah proses pendiriannya.
  • Kebutuhan akan modal dapat lebih dipenuhi.
  • Persekutuan komanditer cenderung lebih mudah memperoleh kredit.
  • Dari segi kepemimpinan, persekutuan komanditer relatif lebih baik.
  • Sebagai tempat untuk menanamkan modal, persekutuan komanditer cenderung lebih baik, karena bagi sekutu diam akan lebih mudah untuk menginvestasikan maupun mencairkan kembali modalnya.

KEKURANGAN CV

  • Kelangsungan hidup tidak menentu, karena banyak tergantung dari sekutu aktif yang bertindak sebagai pemimpin persekutuan.
  • Tanggung jawab para sekutu komanditer yang terbatas mengendorkan semangat mereka untuk memajukan perusahaan jika dibandingkan dengan sekutu-sekutu pada persekutuan firma.